Dok.Korban Penganiayaan dengan sajam (Ama Winda Halawa)
Nias Selatan,Tren24jam.com- Sempat Viral, salah seorang warga Desa Hilimejaya Kecamatan Aramo Kabupaten Nias Selatan tampak sebagian anggota tubuhnya berlumuran darah diduga akibat pengeroyokan.
Di sampaikan Ama Winda Halawa (korban) kepada Wartawan tren24jam.com (24/02/2025) bahwa peristiwa tersebut telah dilaporkan kepolres Nias Selatan dengan nomor LP : STTLP/ B / 27 / II /2025 / SPKT POLRES NIAS SELATAN/ POLDA SUMATERA UTARA,
Sementara saat dikonfirmasi kejadian ini kepada Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana Sunarya,S.I.K., Melalui Kasat Reskrim Polres Nias Selatan AKP Sugiabdi, S.H., melalui WhatsApp nya, Ia-nya Membenarkan dan dalam proses Penyelidikan.
Diceritakan kronologis oleh Korban alis Ama Winda Halawa, perkelahian terjadi pada hari Senin, 17 Februari 2025, bahwa dipagi hari dirinya pergi di kebunnya, sesampainya kekebunnya Ia-nya (Ama Winda Halawa ) melihat gubuknya sudah terbakar dan langsung berbalik pulang kerumahnya.
Diperjalanan pulang kerumah melewati didepan rumah Tanonafao Laia alias Ama Pei Laia (diduga pelaku), Ia-nya di sapa oleh Tanonafao Laia dengan meminta Pinang untuk bahan makan sirih, Setelah di Kasi Pinangnya,Tanonafao Laia alias Ama Pei seakan mengancam dengan kata-kata " "kenapa cepat sekali pulang? Tanya Ama Pei Laia. Ama Winda pun menjawab." Gubuk saya dikebun sudah dibakar ". Lalu Ama Pei alias Tanonafao Laia kembali mengatakan " masih beruntung gubuk kamu yang dibakar,jika rumahmu yang dibakar lebih parah lagi, Makanya kurangi mulutmu yang besar itu kalau bicara", menirukan ucapan Ama Pei dengannya.
Mendengar kata tersebut sontak Ama Winda Halawa curiga jangan-jangan yang membakar gubuk saya ini di kebun adalah Ama Pei Laia
"Jadi kamu yang bakar gubuk saya dikebun ya? Tanya Ama Winda Halawa kepada Ama Pei Laia.
Disampaikan Ama Winda Halawa, Saat itu terjadi cekcok mulut dan tiba -tiba keluar dari dalam rumah Ama Pei Laia, diduga dua orang anak laki-laki Ama Pei Laia sembari membawa parang dan menyampaikan ke pada Ama Pei laia untuk langsung saja dibunuh.
"Jangan lama-lama pak,langsung saja bunuh ". Ucap salah satu anak Ama Pei Laia sambil menyerahkan sebilah parang kepada Bapaknya.
Perkelahian pun berlangsung Tiga lawan Satu,hingga Ama Winda Halawa melarikan diri dari tempat kejadian dan mengalami luka parah dan luka robek dibagian paha dalam sebelah kanan, paha kiri bagian luar dan punggung mengalami luka goresan.
Peristiwa itu juga di saksikan oleh warga setempat.
Kemudian keluarga Ama Winda Halawa dibawa ke rumah sakit stella maris, untuk mendapatkan perawatan.
Terkait kasus ini, Ama Winda Halawa dan keluarga meminta kepada Bapak Kapolres Nias Selatan agar para pelaku segera di Tangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku di NKRI.(Abdul)
Tulisannya masih 5/10, dan ada beberapa diksi yg tidak pada tempatnya.,
ReplyDeleteTerimakasih koreksinya,dan semoga jadi perbaikan lebih baik kedepan,,mohon terus memberikan saran dan masukkannya.terimakasih
ReplyDeleteApakah sudah di telusuri sesungguhnya siapa yg memulai memukul pake parang pak?
ReplyDeletePost a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.