"Wali Santri Pesantren Alzahrah Keluhkan Masalah Fasilitas Murid "

"Wali Santri Pesantren Alzahrah Keluhkan Masalah Fasilitas Murid "




BIREUN,tren24jam.com -Wali murid Dayah Pesantren moderen Al- Zahra Benyot, Kabupaten Bireun,keluhkan fasilitas yang diduga kurang memadai,minggu (21/8).


Hal itu di ungkapkan para Wali santri yang tidak ingin disebutkan namanya kamis (21/8). mengatakan kepada media ini “kami sebagai wali santri sangat mengeluhkan fasilitas yang kurang memadai dan sepihak”katanya.


Kebanyakan para santri pesantren modern Al-Zahra itu muridnya berasal dari Kabupaten Bener Meriah dan kabupaten Aceh Tengah,”terbanyak wali santri yang pesantren disitu ya dari Bener Meriah dan Aceh Tengah 90 % kurang lebih ” sebutnya berulang.


Diungkapkannya “terkait yang kami keluhkan itu iyalah salah satunya fasilitas penggunaan ace yang mana sebelum pergantian pimpinan atau direktur pesantren modern Al-Zahra itu,masih berjalan dengan baik namun setelah pergantian pimpinan Direktur pesantren modern Al-Zahra yang baru pada 28 Juli 2024 saat ini semuanya di rubah aturannnya yang mana untuk saat ini penggunaan Ace itu hanya di jam 10 malam hingga sampai jam 5 pagi”keluhnya wali.


Dijelaskannya lagi kami selaku wali santri merasa dirugikan atas hal itu karena sudah habis banyak untuk pesantren anak disitu tau tau aturan berubah “kasihan anak- anak yang bermondok di pesantren modern Al- Zahra itu yang mana kami berasal dari kabupaten bener meriah dan Aceh Tengah sudah terbiasa dengan dingin namun saat anak pesantren modern Al -Zahra hanya di batasi ketika malam saja di hidupkan Ace nya,ketika di jam istrahat siang tidak di pasang kan kasian kepanasan anak-anak kami”keluhnya lagi


Sambungnya lagi kami juga sudah pernah melaporkan kepada Ustadz /ustazah dan direktur pesantren modern Al Zahra pimpinan namun hanya di jawabnya “untuk itu kenapa di matikan karena siang tidak ada belajar lagi maka tidak di nyalakan acenya tetapi nanti akan kita nyalakan.namun hingga sekarang masih seperti itu”kesal dia


Dalam beberapa hari kemudian Wali mempertanyakan lagi “bagaimana pak apakah bisa kita hidupkan Acenya di jam istrahat,jawabnya tidak itu aturan saya yang buat katanya.”


Selanjutnya kami pertanyakan kembali namun masih “kekeh dan bersi keras “untuk apa di kumpulkan wali- wali murid asik kumpul wali murid saja silahkan hubungi no humas ini yang kebetulan dia tentara juga “ucapnya.


Ya kami sangat merasa dirugikan kita sudah mengeluarkan biaya banyak namun saat kita memohon untuk fasilitas Ace itu di perbaiki tidak ada respon malah pimpinan tersebut menyeruh saya menelpon humas yang tidak ada kaitannya.


“Terkait hal ini kami meminta juga kepada pihak pimpinan yayasan agar mengganti pimpinan direktur Dayah itu.pintanya.”


Diakhir katanya lagi “jika mau di pindahkan silahkan dipindahkan kami tidak berkeberatan jika anak mau di pindahkan apakah seorang pimpinan apalagi direktur seprti itu menjawab pertanyaan dan permintaan seorang wali “demikian disampaikan oleh Wali murid yang enggan disebutkan namanya itu.


Terpisah.


Sekira pukul 20.30 wib sabtu (24/8).ketika dikonfirmasi pimpinan direktur Dayah/Pesantren Alzahra Benyot,Kabupaten Bireun,Irfan Efendi Siregar mengatakan “kita bukan pengurangan pasilitas pak ,cuman kita ada perubahan sistem yang sebelumnya tahun lalu anak-anak ada tidur siang maka dinyalakan,tahun ini kita masuk kelas pak.”katanya




“Pada siang hari anak anak masuk kelas kan tidak ada urgensinya untuk dinyalakan ace di asrama, karena pada di kelas,bukan pada tidur siang dimatikan ace tidak,kronolognya ya seperti itu.”ujarnya.


Ketika ditanya apakah benar anak anak tidak ada waktu istrahat,dijawabnya “tidak benar itu Hoak dijelaskannya juga,Untuk selanjutnya kegiatan pada santri anak anak sudah ada rutinnitas terjadwal dan sudah di sosialisasikan di awal tahun ajaran kalo dikatakan tidak ada istrahat jam 12.30 anak anak langsung sholat Juhur setelah sholat juhur barulah anak anak makan, kita baru masuk lagi jam 02.20 jadi waktu kosong itu persiapan sholat,makan dan masuk kelas lagi”sebutnya.


Lanjut ketika ditanya lagi terkait diduga ada bekingan oknum “TNI”selaku humas scurity ia menjawab “kalo masalah ini kan ada yayasan pak mungkin bisa dikomunikasi dengan yayasan kalo itu pak,terkait keluhan juga kami tidak pernah mengarahkan baru ini saya dapat berita dari bapak,mungkin kalo terkait di dalam saya tidak pernah melibatkan siapapun”ungkapnya


Terkait ini kita kan punya aturan pak,prinsipnya wali ini harus mengikuti aturan,kalo seperti ini saya pribadi menyayangkan pak, jadi terkait ini kalo mau ditulis tidak masalah kita instansi pendidikan punya aturan inilah yang harus kita jalankan.tutupnya Irfan Efendi Siregar melalui telepon selulernya.(Tim).

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.

Previous Post Next Post