Pada aksi tersebut, Mahasiswa tampak membakar ban dan memblokade jalan raya dengan menyerukan partai politik telah mengkhianati rakyat dan menolak politik dinasti serta oligarki.
"Negara tidak boleh dikuasai oleh elite dan menyerukan kepada rakyat untuk bersatu menghadapi tindakan semena-mena yang dilakukan oleh para pemimpin," kata Yoel, salah seorang Mahasiswa pada orasinya.
Sementara, Diaz, Mahasiswa dari Teknik USU pada orasinya menyatakan bahwa rakyat telah dilucuti demokrasinya oleh partai politik.
Selain itu, Diaz kepada pengguna jalan raya mengumumkan bahwa aksi mereka akan melibatkan pembakaran semua logo partai politik sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap partai-partai yang dianggap telah mengecewakan rakyat.
Usai berorasi, tampak Diaz memimpin pembakaran logo partai politik, disertai dengan menyanyikan lagu 'Ganyang Jokowi'.
Pembakaran logo partai tersebut merupakan simbolik dari kekecewaan Mahasiswa terhadap peran partai politik yang dianggap sangat kurang responsif terhadap kebutuhan rakyat.
Selain itu, lagu 'Ganyang Jokowi' yang mereka nyanyikan, mereka akui sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi dan partai politik yang berkuasa. (Yz)
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.