Medan, Tren24Jam.com - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan, Sumatera Utara mengecam tindakan premanisme Bupati Halmahera Utara Frans Manery yang bubarkan massa aksi dari GMKI Cabang Tobelo menggunakan sebilah parang.
Kepada media, Ketua BPC GMKI Medan, Wendy Sembiring mengatakan, tindakan intimidasi dengan mengejar dan juga membubarkan masa aksi yang dilakukan Bupati Halmahera Utara merupakan tindakan yang tidak demokratis.
"Kejadian ini telah merusak wajah demokrasi di Republik ini, tidak semestinya kepala daerah melakukan tindakan premanisme kepada masyarakatnya yang ingin menyampaikan aspirasi. Mengingat konstitusi kita telah mengamanatkan untuk setiap penduduk Indonesia bebas dalam menyampaikan pendapatnya dimuka umum," ucap Wendy Sembiring, Sabtu (01/06/2024) malam.
Ia juga menuntut untuk pihak Kepolisian dan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dapat memberikan sanksi berat terhadap aksi yang dinilai anarkis tersebut.
"Maka dari itu kami Menuntut pihak kepolisian dan juga Menteri dalam Negeri untuk segera menindaklanjuti kejadian tersebut dan harus diberi sanksi berat, karna ini sudah termasuk tindakan pidana dalam bentuk intimidasi dan dugaan percobaan pembunuhan," tegasnya.
Lebih lanjut, Wendy Sembiring menambahkan, pihaknya mengajak seluruh kader GMKI setanah air untuk ikut bersolidaritas bersama GMKI Cabang Tobelo.
"Kami juga mengajak saudara saudari seperjuangan GMKI setanah air untuk ikut bersolidaritas atas apa yang menimpa saudara-saudari kita di Cabang Tobelo. Agar kejadian seperti ini tidak perlu terjadi lagi kedepannya termasuk di daerah-daerah diseluruh Indonesia," pungkasnya. (Yz)
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.