Tren24.com-Aceh Gayo Lues- Untuk menindak lanjuti Amar putusan pengadilan Negri Provinsi Aceh, terkait Dinas Syari,at Islam Kabupaten Gayo Lues atas kegiatan Tahun 2019 yang silam,sampai saat ini belum kunjung berakhir, sehingga masih ada tercatut Nama seorang ASN beserta se orang Direktur perusahaan CV. Ira Ketring juga harus turut mempertanggung jawabkan atas perbuatan yang sudah di putuskan hakim pengadilan Negri Provinsi Aceh. Dinilai keputusan yang sudah di tetapkan PN Aceh itu tidak dapat di pungkiri.
Selain itu, menurut Amar putusan PN Aceh tersebut, Syahrul Huda salah seorang yang sudah menjalani hukuman atas perbuatan nya selaku pengawas pelaksana tehnik kegiatan (PPTK) di dinas syariat,at Islam angkat bicara, ketika dirinya menyampaikan kepada wartawan tren24jam.com saat di konfirmasi di Rutan kls.2 Kamis. 02/03/2023.
Menurut Syahrul Huda, dirinya mengakui atas perbuatan bersama-sama telah tersandung perbuatan yang terjerat dengan pasal. 55. Ayat.1. Ke1.e. KUHP. Yang sudah di tetapkan oleh PN Provinsi Aceh melakukan perbuatan yang terkesan tidak terpuji di dinas syari'at Islam pada Tahun 2019.
Menurut Syahrul Huda dirinya membenarkan ada beberapa orang lagi yang tidak di proses oleh Polres gayo lues sebagai tersangka pelaku kejahatan DSI" padahal kami bersama-sama sudah di nyatakan oleh amar putusan pengadilan Negri Provinsi Aceh sebagai terdakwa yang melakukan kesalahan sesuai pasal yang di sebutkan di atas. Sebut Syahrul Huda.
Kemudian Syahrul Huda membeberkan Nama-Nama pelaku kegiatan tersebut,sesuai amar putusan PN Provinsi Aceh itu, diantaranya.Sdr. Husin Amriga, sebagai kepala dinas DSI. Sdr. Syahrul Huda sebagai PPTK. Sdr. Lukman sebagai pihak ketiga. Sdr. Zainudin SE sebagai bendahara DSI, dan Sdr. Suratman sebagai Directur CV. Ara ketring.
Namun sangat di sayangkan, atas amar keputusan PN Aceh itu, yang menjalani hukuman hanya Tiga orang saja" Kenapa kami yang bertiga saja harus menjalani hukuman ini".ucap Syahrul dengan nada kesal.
Lanjutnya menyampaikan Padahal Sdr. Zainudin SE beserta. Sdr. Suratman juga turut bersama-sama sebagai terdakwa,itu hasil putusan hakim ketua Muhammad Jamil. Bebernya Syahrul Huda.
Dirinya Merasa terluka rasa ke adilan.Kemudian Syahrul Huda kembali untuk angkat bicara melalui Tipikor Polda Aceh, soal amar putusan PN Provinsi Aceh yang sudah menyatakan Sdr. Zainudin SE beserta Sdr. Suratman ikut bersama-sama menjadi terdawa" Tapi kenapa mereka tidak ikut tergiring untuk menjalani hukuman, sementara saya dan Sdr. Husin Amriga sudah di pecat dari PNS atas amar putusan tersebut, juga Sdr. Zainudin SE harus turut mempertangungjawabkan perbuatannya yang sudah di putuskan PN Provisi Aceh, jangan kami saja di pecat dari PNS. Sdr. Zainudin SE juga wajib merasakan nya. Lanjut nya.
Kendati demikian, Syahrul Huda berharap kepada Aparat penegak hukum(APH) khususnya pihak Tipikor Polda Aceh, untuk sesegera mungkin untuk mengevaluasi kembali kasus Dinas Syariat,at Islam Kabupaten Hayo Lues,yang dinilai selama ini adanya indikasi asal bapak senang(ABS), semoga kiranya Tipikor Polda Aceh dapat mengusut kembali Sdr. Zainudin SE beserta Sdr. Suratman untuk ikut mempertangungjawabkan selaras dengan amar putusan PN provinsi Aceh dengan pasal yang tersebut di atas.
Karena saya sangat menghargai amar putusan PN Provinsi Aceh,dan juga sudah menyesali perbuatan yang telah menyesatkan saya, semoga Sdr. Zainudin SE dan Sdr. Suratman juga dapat menerima amar putusan PN Aceh. Tutupnya Syahrul Huda.
Sementara tayang berita ini, belum dikonfirmasi kepada pihak pengadilan Negeri prop.Aceh. (Rauf Ariga)
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.