Bener Meriah,tren24jam.com- Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) para reje di kabupaten bener meriah ke luar kota selama ini dinilai kurang berdampak secara signifikan baik terhadap kepentingan masyarakat maupun terhadap kepentingan pemerintahan desa itu sendiri, terkesan kegiatan seperti ini hanya menghambur-hamburkan dana desa saja. Padahal Prinsip Dana Desa adalah pemberdayaan, maka setiap kegiatan dalam dana desa itu seharusnya dapat melibatkan sebanyak-banyaknya warga masyarakat serta bermanfaat untuk masyarakat itu sendiri, efektif dan efisiensi harus di utamakan. Lebih-lebih hari ini pemerintah daerah sedang fokus menangani beberapa isu strategis terkait permasalahan di desa salah satunya tentang Percepatan Penurunan Stunting di bener meriah dan pengentasan kemiskinan / kemiskinan ekstrim, sebagaimana kita ketahui Bener Meriah tingkat kemiskinan ekstrimnya cukup tinggi di Aceh.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Daerah Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam ( MD KAHMI ) Bener Meriah Alwin Alpina.ST kepada tren24jam.com melalui pers rilisnya mengatakan Menurut Alwin peningkatan kapasitas aparatur kampung tentunya harus memperhatikan efektif dan efesiensi nya, jangan sampai menghabiskan anggaran yang banyak, tapi tidak ada manfaat yang di peroleh, outputnya, autcome tidak terukur dengan jelas, walapun dibolehkan sesuai Permendes 8 tahun 2022, tapi harus dilakukan secara swakelola ataupun melalui BKAD dan dilarang di pihak ketiga kan,"jelas alwin.
Kemudian dirinya menambahkan informasi yang diproleh dari masyarakat, tujuan lokasi Bimtek kali ini di rencanakan ke Bandung, setiap kampung di bener meriah ada yang 2 orang bahkan sampai 4 orang yang berangkat termasuk didalamnya Petue kampung.
Alwin mengasumsikan biaya berangkatnya saja sekitar 13.000.000/orang, kalau kita kalikan 2 orang saja perkampung di kalikan 232 kampung di bener meriah jadi Rp.6 M lebih. Ini kan angka yang sangat besar, itu masih di kali 2 orang bagaimana jadinya kalau di kalikan 4 orang perkampung di bener meriah, Kata Alwin.
Beliau balik bertanya apa urgensi dan manfaatnya Bimtek tersebut bagi kampung di bener meriah.?
"Jangan-jangan ini semua hanya untuk memenuhi keinginan segelintir orang atau kelompok saja, yang ujung-ujungnya kalau ada masalah dikemudian hari, Reje yang harus bertanggung jawab.
Alwin juga menyampaikan, Kalaupun mau dilakukan Bimtek, Lebih baik di adakan di daerah saja, kita Undang Nara sumbernya terbaik yang ada di Indonesia, berapapun biayanya kita bayar, sehingga dapat melibatkan banyak orang dan prinsip pemberdayaan nya juga di dapat yang tentunya berimbas pada perputaran ekonomi masyarakat di daerah bener meriah,sekaligus mengenalkan daerah Bener Meriah ke masyarakat luar artinya uang itu berputar di daerah kita, tegasnya. Dengan biaya yang dikeluarkan desa sebesar itu, tentunya akan lebih bermanfaat kalau dilakukan di Bener Meriah, bukan hanya Reje dan Petue saja yang dilatih, aparatur secara keseluruhan bisa dilatih bahkan bisa juga melibatkan masyarakat, tentunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat life skill sehingga kemudian bisa memberdayakan masyarakat dan harapan kita bisa mendorong roda perekonomian,"kata dia.
Kami curiga kegiatan ini belum di koordinasikan dengan baik diantara OPD terkait maupun Kecamatan untuk dilakukan kajian yang mendalam, sehingga kalaupun kemudian kegiatan ini dilakukan sudah jelas apa maksud dan tujuanya, apa target yang ingin dicapai dan bagaimana nanti implementasi dari kegiatan ini setelah mereka kembali ke desa masing-masing. Karena ini melibatkan banyak kampung yang artinya kepentingan masyarakat dan daerah yang kita pertaruhkan dalam hal ini, maka sudah selayaknya hal ini menjadi fokus perhatian bersama, atau jangan-jangan kegiatan ini belum mendapat persetujuan Bupati Bener Meriah, terkesan dari keberangkatan yang begitu mendadak dan cenderung dipaksakan, bahkan masih dari laporan masyarakat, ada desa yang belum menganggarkan kegiatan dimaksud, tapi ngotot untuk melakukan kegiatan bimtek dengan harapan nanti akan dimasukkan anggarannya dalam perubahan
APBK kampung yang akan datang, ini artinya mendahului anggaran. Dari laporan masyarakat, hari ini (Jum’at 17/2/2023) sudah ada desa dari beberapa kecamatan yang berangkat gelombang pertama, kalau ini benar adanya, maka sungguh disayangkan.
Lanjut Alwin, KAHMI Majlis Daerah bener meriah mengigatkan, kabupaten bener meriah maupun daerah lainya sudah terbentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang selalu berkolaborasi dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok serta meningkatkan ketahanan pangan, menekan dan mengendalikan laju inflasi di daerah akibat dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), maka sudah seharusnya kampung yang merupakan bagian dari pemerintahan, dengan dana desanya juga berkontribusi dalam pengendalian inflasi daerah ini melalui pemberdayaan masyarakat dan program padat karya tunai desa. Nah bagaimana mungkin ini bisa terlaksana, kalau dana desa yang ada malah di bawa dengan sengaja keluar daerah!
Terlebih lagi kata Alwin, Bener Meriah tahun 2023 ini melakukan pemilihan Reje serentak, maka para reje kampung yang habis masa jabatannya agar lebih fokus di dalam menyiapkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dan persiapan pemilihan reje serentak, bukannya meninggalkan kampungnya, hal ini bisa kita lihat dalam surat Sekda bener meriah dengan No:141/226 tanggal 14 Februari 2023 perihal Pelaksanaan pemilihan reje serentak tahun 2023 poin 3 berbunyi melarang pemerintah kampung yang melaksanakan pemilihan reje serentak, untuk melakukan kegiatan keluar daereh kabupaten bener meriah, ".Akhir kata kami dari Majelis Daerah KAHMI Bener Meriah hanya bisa mengucapkan selamat jalan bagi Reje dan Petue Kampung yang berangkat BIMTEK semoga oleh-olehnya dari tempat tujuan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di Kampung yang Bapak Pimpin,"tutup Alwin.
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.