Screenshot pesan warga net lewat Via WhatsApp |
Tren24jam - Singkat cerita, pada pagi subuh hari Kamia, pukul 00.39 Wib, seorang warga net yang tidak ingin di publis namanya itu nekat mengirim puisi Via WhatsApp seorang redaksi media Tren24jam.com, alih-alih karena penasaran redaksi Tren24jam menanyakan apa maksud dan tujuan apakah karena salah kirim atau seperti apa motifnya.
Lebih lanjut, "maaf Mbak/mas, apakah tidak salah kirim pesannya?" (menanyakan dengan penasaran ditambah dengan nomor yang tidak dikenal).
Tidak lama kemudian, dia membalas pesannya "Maaf Pak/Bu, itu memang tidak salah tujuan dan memang niat agar sampai ke media yang Bapak/Ibu Pimpin".
Lanjutnya, "saya sengaja mengirimkannya agar di publis dan bisa sampai kepada orang yang saya tuju, dikarenakan, kami sudah lama tidak komunikasi, maka dengan itu, lewat puisi ini saya sampaikan perasaanku dan yang aku rasakan hingga kini dalam penantianku".
"Terimakasih atas bantuannya dan waktu yang Bapak/Ibu berikan, semoga ini bisa tersampaikan, aku merindukannya" tutupnya sembari mengungkapkan kerinduannya.
Nah, dari pada penasaran ini puisi warga net tersebut, sebut saja namanya dengan inisial Mr.R.
Aku ada dijalanmu, digaris khatulistiwa
menunggumu disaat senja,
merindumu saat malam kelam tiba,
lalu engkau datang lagi dipagi hari
dan menyapamu dengan senyuman.
Kau kusebut dengan nama mentari,
dalam bayangmu tercipta seribu kenangan,
hingga kau adalah idaman dalam khayalku
yang ku ingin, kau milikku dalam anganku.
Sampai dikalimat ini aku menyadari dalam gundahku,
Sang Mentari, ternyata bukan hanya diriku dijalanmu...
Dalam setiap bait puisinya mengandung makna yang mendalam dan harapan yang kian terangankan dan ini sungguh mengandung bawang, membuat berkaca-kaca mata para pembacanya.
Semoga cintanya dan harapan Mr.R terwujud setelah ini.
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.