Pasalnya, dampak adanya dugaan aksi suap menyuap terhadap oknum penegak hukum, serta kurang tegasnya Pemerintah Kabupaten Pati dalam penanganan tempat prostitusi, ditenggarai sebagai faktor penyebab terjadinya perdagangan gadis dibawah umur untuk dijadikan Pekerjaan Seks Komersial.
"Sebagai upaya pencegahan Human Trafficking, Bupati Harus berani tutup LI yang sudah jelas menjadi sarang prostitusi terbesar di Pati." jelasnya (Sabtu 07-11-2020).
Dirinya juga mengaku khawatir peristiwa kasus perdagangan manusia untuk dijadikan Pekerjaan Seks Komersial terulang kembali jika tempat prostitusi di Pati terus dibiarkan bebas beroperasi.
"Bupati harus segera mengambil langkah tegas, kalau tempat prostitusi tidak segera ditutup saya khawatir akan ada lagi korban perdagangan manusia untuk dijadikan PSK ." Imbuhnya.
Sebagai sosok pemimpin sudah sepatutnya Bupati Haryanto dapat melindungi anak dibawah umur dari intaian para predator mucikari bisnis lendir yang kapan saja dapat merayu gadis remaja di Kabupaten Pati. (PJ)
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.