Takengon, Tren24jam.com-Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, melepas secara simbolis 1,7 ton kopi arabica Gayo hasil produksi Kelompok Tani (Poktan) Pestak ke Negara Taiwan, Senin (23/11).
Pemberangkatan ekspor kopi keenam yang produksi oleh UMKM binaan Bank Indonesia tersebut, dilakukan di gudang produksi Poktan Pestak di Kampung Tan Saril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, dan turut disaksikan oleh pejabat dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Aceh, Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM Kabupaten Aceh Tengah serta pengurus Yayasan Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG).
Bupati Shabela dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dirinya merasa bangga atas capaian Poktan Pestak yang sudah dapat melakukan ekspor secara langsung ke pembeli (buyer) diluar negeri tanpa melalui perantaraan dari eksportir besar.
Menurutnya, Poktan Pestak ini merupakan bukti jika pengelolaan yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik bagi usaha. Meskipun kapasitasnya kecil, namun mampu membangun jaringan perdagangan dalam skala ekspor dipasar global.
“Saya menyambut gembira atas kegiatan ekspor kopi yang dilakukan oleh kelompok tani Pestak yang pada kesempatan ini merupakan pengiriman keenam,” Ujar Shabela.
“Dan kopi arabica Gayo yang diekspor ini merupakan sebuah prestasi UMKM karena bisa menembus pasar ekspor, yang mana selama ini hanya dapat dilakukan oleh eksportir besar atau badan usaha berbadan hukum,” lanjutnya.
Bupati Shabela berpesan, melalui kegiatan ekspor yang sudah mulai bergeliat kembali ditengah-tengah pandemi Covid-19, benar-benar dapat mengangkat brand kopi Gayo serta mampu mendongkrak harga kopi yang beberapa bulan kebelakang mengalami penurunan harga secara drastis.
Selain itu, dia juga meminta agar kerjasama pembinaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia terus berlanjut dalam aspek pembinaan yang lebih komprehensif, sehingga UMKM yang ada di kabupaten ini dapat berkembang dan berorientasi ekspor.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Bank Indonesia, terutama Pimpinan Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe, atas pembinaan UMKM di daerah kami. Semoga pembinaan ini terus berlanjut, karena banyak masyarakat kami yang terbantu melalui program ini.” Tutup Shabela.
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yukon Aprinaldo, dalam sambutannya mengatakan bahwa UMKM memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Dikatakannya, begitu banyak potensi UMKM yang belum tergarap dengan baik, sehingga terkesan jalan ditempat dan tidak berkembang.
Untuk itu, BI menyelenggarakan program pembinaan UMKM agar mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional yang hingga saat ini terdapat 65 klaster di Indonesia, salah satunya adalah Poktan Pestak di klaster produksi dan perdagangan kopi.
Bahkan lanjutnya, salah satu binaan BI Lhokseumawe, yakni Kelompok Tani Sara Tangke berhasil mendapatkan prestasi sebagai Kelompok Binaan BI Terbaik se-Indonesia.
“Salah satu Poktan binaan kita bahkan mendapat prestasi sebagai Kelompok Binaan BI terbaik se-Indonesia, yaitu Kelompok Sara Tangke dari kabupaten ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yukon berharap apa yang telah dicapai Poktan Pestak dan Sara Tangke dapat memicu UMKM lainnya untuk mulai menembus pasar mancanegara.
“Tak hanya itu, kami juga berharap peranan UMKM di kabupaten ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi dalam perekonomian daerah ini terutama dalam penyerapan tenaga kerja.” Demikian ungkap Yukon. (Andika).
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.