Pati, Tren24jam.com - Kekosongan jabatan perangkat Desa Sumbermulyo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dicurigai dijadikan ajang Bisnis.
Pasalnya, dalam pengisian jabatan tersebut, ada kasak-kusuk harga ratusan juta untuk menempati posisi jabatan perangkat desa tertentu.
Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, pungutan yang dilakukan terhadap para calon perangkat desa ini bervariasi, misalnya, untuk Sekretaris Desa dipungut Rp 500 juta, Kepala Dusun Rp 250 juta, Kepala Seksi Pelayanan Rp 200 juta, dan kaur perencanaan Rp 200 juta.
"Saya tidak tahu anggarannya untuk apa, tapi sesuai informasi masing-masing calon perangkat desa harus membayar anggaran tersebut apabila ingin lulus sebagai perangkat desa,"ungkap salah satu warga Desa Sumbermulyo yang enggan disebutkan namanya, Selasa (13/10/2020).
Pendaftaran sendiri, Kata Dia, Dibuka pada 13 sampai 19 Oktober 2020, sementara untuk formasi yang kosong diantaranya Sekretaris Desa (Sekdes), Kepala Dusun (Kadus), Kepala Seksi Pelayanan (Kasi Pelayanan), dan Kaur Perencanaan.
"Ada 4 formasi yang kosong, jadi kami bingung, katanya gratis, tapi kenapa harus ada pungutan hingga ratusan juta begitu,"ujarnya.
Warga berharap kepada aparat penegak hukum maupun dari instansi terkait untuk segera melakukan evaluasi terhadap pengisian perangkat Desa Sumbermulyo yang diduga dijadikan ajang bisnis oleh Kepala Desa dan Jajaran Panitia.
Sementara, kecurigaan warga masyarakat bertambah yakin bahwa proses pengisian perangkat Desa Sumbermulyo dijadikan ajang bisnis, ketika Kepala Desa, Sujono, tidak dapat dimintai keterangan secara langsung, dan ketika dihubungi melalui telepon tidak diangkat serta di WhatsApp juga tidak dibalas.
Sangat memprihatinkan jika kekosongan jabatan publik yang sejatinya untuk mengoptimalkan kinerja penayanan kepada warga masyarakat malah diduga dijadikan ajang bisnis. (PJ)
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.