Pati, Tren24jam.com - Sekelompok masyarakat di Kabupaten Pati yang mengatas namakan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), gelar upacara pengibaran bendera sang saka merah putih di sekitar pegunungan Kendeng tepatnya turut Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolio, Pati. (Senin 17-08-2020)
Berdasarkan salah satu anggota JPPK, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyentuh hati nurani penguasa Kabupaten Pati yang saat ini sedang buta mata hatinya, karena manjamurnya tambang.
"Acara seperti ini sudah bertahun-tahun kami gelar, tujuannya agar hati nurani pemimpin Kabupaten Pati bisa terketuk, bahwa alam itu untuk dijaga bukan dirusak. Karena, untuk kelangsungan hidup generasi bangsa." Ujar Herno salah satu relawan JMPPK.
Dirinya menambahkan, sudah 2 periode ke pemimpin Bupati Pati Haryanto, para pejuang pegunungan Kendeng selalu dianggap sebelah mata bahkan tidak dihiraukan exsistensinya.
"Mungin hati nuraninya sedang ditutupi dengan harta, tahta, drajad, dan pangkat. Sehingga dia lupa bahwa jabatan adalah titipan yang akan ada masanya untuk sirna, sehingga lupa akan kedudukannya sebagai Kaulo yang akan tidur abadi di dalam tanah kuburan."
Tak dipungkiri, carut marut isu minor selalu dihembuskan oleh orang yang berkepentingan terhadap relawan JMPPK. Tujuannya agar mendapatkan citra negatif di warga masyarakat sekitar pegunungan Kendeng.
"Mesti kami keras difitnah, kami tetap getol memperjuangkan kelestarian alam di Kendeng ini, karena pedoman kami (ibu bumi seng maringi ojo dilarani). Alam akan sayang kepada kita jika alam tidak terus menerus disakiti. Kegiatan Ini adalah bentuk pesan moral kepada Pemkab Pati supaya terbuka mata hatinya." Tegasnya (Puguh JW)
Berdasarkan salah satu anggota JPPK, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyentuh hati nurani penguasa Kabupaten Pati yang saat ini sedang buta mata hatinya, karena manjamurnya tambang.
"Acara seperti ini sudah bertahun-tahun kami gelar, tujuannya agar hati nurani pemimpin Kabupaten Pati bisa terketuk, bahwa alam itu untuk dijaga bukan dirusak. Karena, untuk kelangsungan hidup generasi bangsa." Ujar Herno salah satu relawan JMPPK.
Dirinya menambahkan, sudah 2 periode ke pemimpin Bupati Pati Haryanto, para pejuang pegunungan Kendeng selalu dianggap sebelah mata bahkan tidak dihiraukan exsistensinya.
"Mungin hati nuraninya sedang ditutupi dengan harta, tahta, drajad, dan pangkat. Sehingga dia lupa bahwa jabatan adalah titipan yang akan ada masanya untuk sirna, sehingga lupa akan kedudukannya sebagai Kaulo yang akan tidur abadi di dalam tanah kuburan."
Tak dipungkiri, carut marut isu minor selalu dihembuskan oleh orang yang berkepentingan terhadap relawan JMPPK. Tujuannya agar mendapatkan citra negatif di warga masyarakat sekitar pegunungan Kendeng.
"Mesti kami keras difitnah, kami tetap getol memperjuangkan kelestarian alam di Kendeng ini, karena pedoman kami (ibu bumi seng maringi ojo dilarani). Alam akan sayang kepada kita jika alam tidak terus menerus disakiti. Kegiatan Ini adalah bentuk pesan moral kepada Pemkab Pati supaya terbuka mata hatinya." Tegasnya (Puguh JW)
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.