Timika Papua, Tren24jam.com - Imbas dari banjir yang menyebabkan sebagian besar rumah warga yang berdomisili disekitar wilayah PT PAL terendam, sehingga warga pun melakukan aksi palang jalan.
Aksi palang jalan yang dilakukan warga setempat ini dengan menggunakan ranting kayu dan meja yang diletakkan melintang ditengah jalan, tepatnya jalan poros Trans Nabire, Selasa (14/07/20) pagi.
Mendengar apa yang dialami oleh warga setempat,sehingga terjadinya palang jalan, Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob beserta rombongan dengan dikawal ketat oleh pihak Polsek Kuala Kencana, Koramil 1710-04/ Kuala Kencana dan satu regu Brimob Yon B Polda Papua menemui warga.
Ketika menemui dan meminta warga yang terkena dampak banjir untuk membuka palang jalan tersebut. Wakil Bupati pun langsung mendengar langsung keluhan dari warga.
"Kami minta kepada bapak Wakil Bupati Mimika dan pejabat Distrik Iwaka untuk bantu kami perumahan layak pakai karena lokasi ini tidak layak untuk dijadilan tempat tinggal,"terang Demianus Emiumagai ,yang mewakili warganya.
Iapun menuturkan, selain rumah terendam banjir, kebun yang dijadikan sebagai mata pencaharian pun rusak.
" Bukan itu saja, kita punya hewan piaraan juga ikut hanyut,"kata Demianus.
Usai mendengar keluhan warga, Wakil Bupati Mimika, menyarankan agar masyarakat bisa kembali ke rumah yang mana bisa ditinggali karena tidak terendam banjir.
"Kita akan bantu dengan berikan sembako untuk kebutuhan hidup masyarakat. Dan saya minta untuk palang hari ini dibuka, jangan lagi ada yang memalang jalan dan melakukan pemungutan kepada orang yang melintas," ungkap Wabup.
Ditambahkan Kapolsek Kuala Kencana, IPTU Y. Sera Ayatanoi,bahwa apa yang dialami oleh warga yang terkena dampak banjir, itu sangat dipahami. Namun tidak boleh melakukan aksi palang jalan ataupun sampai melakukan pungutan.
"Kita sangat pahami apa yang dialami warga yang terkena dampak banjir. Dan kami datang kesini untuk mengurus masalah banjir tidak perlu harus mengurus laporan ataupun kejadian terkait gangguan bagi pengguna jalan,"ungkapnya.
Iapun berharap terkait aksi palang jalan seperti ini tidak boleh terjadi lagi.
"Kami tidak mau ada hal-hal yang tidak kita inginkan," harapnya.
Aksi palang jalan yang dilakukan warga setempat ini dengan menggunakan ranting kayu dan meja yang diletakkan melintang ditengah jalan, tepatnya jalan poros Trans Nabire, Selasa (14/07/20) pagi.
Mendengar apa yang dialami oleh warga setempat,sehingga terjadinya palang jalan, Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob beserta rombongan dengan dikawal ketat oleh pihak Polsek Kuala Kencana, Koramil 1710-04/ Kuala Kencana dan satu regu Brimob Yon B Polda Papua menemui warga.
Ketika menemui dan meminta warga yang terkena dampak banjir untuk membuka palang jalan tersebut. Wakil Bupati pun langsung mendengar langsung keluhan dari warga.
"Kami minta kepada bapak Wakil Bupati Mimika dan pejabat Distrik Iwaka untuk bantu kami perumahan layak pakai karena lokasi ini tidak layak untuk dijadilan tempat tinggal,"terang Demianus Emiumagai ,yang mewakili warganya.
Iapun menuturkan, selain rumah terendam banjir, kebun yang dijadikan sebagai mata pencaharian pun rusak.
" Bukan itu saja, kita punya hewan piaraan juga ikut hanyut,"kata Demianus.
Usai mendengar keluhan warga, Wakil Bupati Mimika, menyarankan agar masyarakat bisa kembali ke rumah yang mana bisa ditinggali karena tidak terendam banjir.
"Kita akan bantu dengan berikan sembako untuk kebutuhan hidup masyarakat. Dan saya minta untuk palang hari ini dibuka, jangan lagi ada yang memalang jalan dan melakukan pemungutan kepada orang yang melintas," ungkap Wabup.
Ditambahkan Kapolsek Kuala Kencana, IPTU Y. Sera Ayatanoi,bahwa apa yang dialami oleh warga yang terkena dampak banjir, itu sangat dipahami. Namun tidak boleh melakukan aksi palang jalan ataupun sampai melakukan pungutan.
"Kita sangat pahami apa yang dialami warga yang terkena dampak banjir. Dan kami datang kesini untuk mengurus masalah banjir tidak perlu harus mengurus laporan ataupun kejadian terkait gangguan bagi pengguna jalan,"ungkapnya.
Iapun berharap terkait aksi palang jalan seperti ini tidak boleh terjadi lagi.
"Kami tidak mau ada hal-hal yang tidak kita inginkan," harapnya.
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.