Medan, Tren24jam.com - Psikotropika atau narkoba merupakan salah satu penyakit masyarakat yang peredarannya sungguh sangat memprihatinkan diIndonesia, menurut hasil survey atau perhitungan Badan Nasional Narkotika (BNN) Republik Indonesia (RI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjadi daerah yang menduduki peringkat pertama terbanyak pengguna, pemasok dan pengedar narkoba di seluruh Indonesia.
Sesuai dengan penyampaian Deputi BNN-RI Irjen Arman Depari kepada awak media ketika menggelar konferensi pers dimarkas BNN Sumut, Jalan Balai Pom Blk, Medan Estate, (seberang UNIMED) Sumatera Utara pada Senin 29/06/2020.
"Saat ini, Provinsi Sumatera Utara sudah menjadi sentral pemasok narkoba, pengguna narkoba dan peredaran narkoba. Maka sesuai hitungan diagram Provinsi Sumatera Utara sudah meraih peringkat pertama peredaran Narkoba di Indonesia," ucap Arman.
Irjen Arman Depari juga menyebutkan bahwa "saat ini, ada lebih satu juta penduduk Indonesia yang menggunakan narkoba. Apalagi, pada Tahun 2020 ini, pencandu dan pemakai Narkoba meningkat di Indonesia, terutama di Provinsi Sumatera Utara.
Selain itu Sumut menjadi sasaran utama negara asing karena paling dekat dengan Malaysia dan negara-negara lainnya. sehingga Narkoba yang berasal dari luar negeri itu, masuk ke Sumut melalui pelabuhan ilegal atau pelabuhan tikus," sebutnya
Kemudian Arman Depari mengungkapkan. "Meskipun banyak dilakukan penangkapan terhadap pelaku bandar,pemasok, pengedar atau pemakai, namun tidak pernah ada habisnya. Sekarang menurut survei atau pun hitungan kami, pengguna bukan makin habis tapi makin bertambah jumlahnya," ungkapnya.
Terakhir Arman Depari berharap kepada masyarakat Sumut agar bisa bekerjasama membantu petugas BNN atau kepolisian untuk memberikan informasi penyalahgunaan narkoba dan sama-sama memeranginya. Karena Personil BNN tidak cukup untuk melakukan pengawasan di Sumatera Utara.
"Saya atas nama pemerintah dan BNN-RI meminta kepada seluruh masyarakat Sumut ini untuk terlibat dalam memberikan informasi penyalahgunaan narkoba kepada petugas BNN atau kepolisian agar benar-benar bertanggungjawab dalam memberantas peredaran Narkoba di Sumut. Petugas atau personil yang kita miliki kekuatan tanpa bantuan dari masyarakat ," akhiri katanya
(ML)
Sesuai dengan penyampaian Deputi BNN-RI Irjen Arman Depari kepada awak media ketika menggelar konferensi pers dimarkas BNN Sumut, Jalan Balai Pom Blk, Medan Estate, (seberang UNIMED) Sumatera Utara pada Senin 29/06/2020.
"Saat ini, Provinsi Sumatera Utara sudah menjadi sentral pemasok narkoba, pengguna narkoba dan peredaran narkoba. Maka sesuai hitungan diagram Provinsi Sumatera Utara sudah meraih peringkat pertama peredaran Narkoba di Indonesia," ucap Arman.
Irjen Arman Depari juga menyebutkan bahwa "saat ini, ada lebih satu juta penduduk Indonesia yang menggunakan narkoba. Apalagi, pada Tahun 2020 ini, pencandu dan pemakai Narkoba meningkat di Indonesia, terutama di Provinsi Sumatera Utara.
Selain itu Sumut menjadi sasaran utama negara asing karena paling dekat dengan Malaysia dan negara-negara lainnya. sehingga Narkoba yang berasal dari luar negeri itu, masuk ke Sumut melalui pelabuhan ilegal atau pelabuhan tikus," sebutnya
Kemudian Arman Depari mengungkapkan. "Meskipun banyak dilakukan penangkapan terhadap pelaku bandar,pemasok, pengedar atau pemakai, namun tidak pernah ada habisnya. Sekarang menurut survei atau pun hitungan kami, pengguna bukan makin habis tapi makin bertambah jumlahnya," ungkapnya.
Terakhir Arman Depari berharap kepada masyarakat Sumut agar bisa bekerjasama membantu petugas BNN atau kepolisian untuk memberikan informasi penyalahgunaan narkoba dan sama-sama memeranginya. Karena Personil BNN tidak cukup untuk melakukan pengawasan di Sumatera Utara.
"Saya atas nama pemerintah dan BNN-RI meminta kepada seluruh masyarakat Sumut ini untuk terlibat dalam memberikan informasi penyalahgunaan narkoba kepada petugas BNN atau kepolisian agar benar-benar bertanggungjawab dalam memberantas peredaran Narkoba di Sumut. Petugas atau personil yang kita miliki kekuatan tanpa bantuan dari masyarakat ," akhiri katanya
(ML)
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.