“Social Distancing diperpanjang terhitung, mulai hari ini hingga tanggal 23 April 2020,” kata Juru Bicara TGTPP Kabupaten Mimika, Reynold Ubra dalam jumpa pers di Sekretariat TGTPP Jalan Cenderawasih Timika Jaya SP2 Timika.
Hal ini dijelas Reynold Ubra dengan diterbitkannya Surat Bupati Mimika Nomor: 443.1/257 tahun 2020 tertanggal hari ini, Senin (23/03/20).
Terkait Social Distancing atau interaksi di masyarakat dengan menjaga jarak hubungan. Bahkan, Pemerintah juga memperpanjang upaya pengendalian melalui kebijakan menjaga jarak, termasuk upaya menghindari situasi kerumunan banyak orang yang ditujukan kepada para pemilik tempat usaha.
Surat Himbauan Bupati Nomor : 443.259, tanggal 23 Maret 2020 juga diterbitkan kepada para pimpinan lembaga agama di Mimika. Terutama untuk menyampaikan himbauan melalui pengeras suara di Masjid dan Gereja, agar dapat dilakukannya upaya untuk menghindari terjadinya kegiatan yang memungkinkan terjadinya kerumunan masa.
Dan Satu hal yang dilakukan dan menjadi kabar gembira bagi Mimika adalah, Tim Gugus Tugas Mimika akan memiliki alat Tes Cepat Antigen untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri.
“Ini kabar gembira bagi seluruh masyarakat Mimika. hari selasa besok, kami punya alat untuk tes mandiri covid-19 sudah ada. Kita pesan 500 dari Jakarta tapi 200 datang duluan. Sisahnya akan ditangani, ”ungkap Juru Bicara dalam press releasenya.
Di Posko Pusat Kontrol Covid-18 Kabupaten Mimika, Dalam Press Release Senin malam. Jubir Reynold mengatakan, dengan menggunakan Rapid Tes Anti Gen ini maka dibutuhkan Virus Corona di pasien langsung dibeli.
“Alat ini langsung memperbarui virus. Jadi dalam beberapa jam kita langsung tahu, penggunaanya juga akan langsung didampingi dokter spesialis patalogi klinik, ”katanya.
Ia menjelaskan, memesan alat ini merupakan tanggapan pemerintah dalam menangkal keputusan Covid-19 di Mimika. Tes cepat berbasisona gen ini memiliki tingkat tinggi yang tinggi.
Virus Corona, juga untuk memperbaiki tindakan perawatan pasien dan benar-benar memperbaiki infeksi yang dilakukan oleh pasien selama ini melakukan penelitian langsung dengan pasien.
“200 alat tes untuk sementara kita gunakan untuk menjawab kebutuhan saat ini.
Tim nanti akan duduk bersama untuk menentukan akan ditempatkan di rumah sakit, puskesmas atau klinik mana. Kita akan tentukan kriterianya karena bisa saja disentralkan di RSUD, ”ungkapnya.
Penulis : Dedi Abakai