Hal yang muncul dibenak anda ketika mendengar kata "Pemimpin" adalah pastinya "Penanggungjawab" namun kenyataannya tidak hanya sesimpel itu jika kita mengartikannya secara luas.
Pemimpin adalah orang yang mengemban tugas dan tanggungjawab untuk memimpin dan bisa mempengaruhi orang yang dipimpinnya. Dengan menjadi seorangpemimpin berarti harus siap untuk pengayom seluruh jajarannya. Artinya bukan hanya memimpin tetapi juga ikut ambil bagian dalam menyejahterakan seluruh aggotanya.
Pemikir Milenial |
Okey, bagi anda yang sedang berhadapan dengan artikel ini, mohon maaf bila saya sedikit cerita kepada anda karena andalah yang sedang mendengarkan saya.
Pernahkah anda dipimpin atau jadi seorang pemimpin dalam suatu sistem organisasi ataupun dalam pemerintahan? Tentunya pasti pernah dan bahkan sedang berlangsung.
Namun dalam cerita ini saya mengambil topik tentang kepemimpinan dalam suatu organisasi.
Perlu kita artikan bahwa organisasi merupakan sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional atau sistematis yang terpimpin dan terkendali yang memiliki tujuan yang sama serta memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya.
Pembentukan suatu organisasi pastinya memiliki suatu tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai namun, untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu organisasi pastinya harus adanya kerja sama yang baik dan saling kordinasi satu dengan yang lain antara anggota dan pimpinan.
Dalam membentuk dan tercapainya tujuan suatu organisasi pastinya akan melalui banyak proses dan berbagai problema namun itu akan terselesaikan dengan baik ditangan seorang pemimpin yang memiliki jiwa seorang pejuang yang mementingkan kepentingan organisasi, adanya kordinasi dan tidak semena-mena secara personal dalam mengambil suatu keputusan.
Menjadi seorang pemimpin juga harus mampu mengendalikan emosi selalu berpikir positif dan tidak mudah bawa perasaan dalam kata gaulnya "baperan" serta egonya diminimalisir dan dikondusifkan.
Tipe-tipe kepemimpinan ini banyak kita jumpai diluar sana.
Ada yang tipenya baperan, sensitif terhadap perkataan orang lain dan akhirnya bawa perasaan.
Ada yang tipenya egoisme artinya tidak menerima kritikan dan masukan dari orang lain serta mempertahankan opini sendiri, menganggap paling benar, gila-gila hormat dan menganggarkan wibawahnya.
Ada juga pemimpinan yang bersifat diktator yang memimpin secara otoriter dan menindas bawahannya. Padahal pemimpinan yang dibutuhkan dalam suatu organisasi adalah orang yang memiliki ketegasan, mampu bertanggungjawab, merangkul, mengayomi, mengontrol dan bisa menyerap masukan atau aspirasi dari anggota atau orang lain.
Jadi, jangan mudah baperan jika suatu saat nanti anda jadi seorang pemimpin, karna ketika anda sudah baperan maka pemikiran anda akan terganggu, terprofokasi, emosional dan meningkatkan egoisme sehingga pemikiran positif anda tercemarkan dan berakibat fatal dalam cita-cita kepemimpinan anda yang terancam gagal.
Mr. R