Timika Papua, Tren24jam.com -Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Mimika memastikan informasi mengenai pasian meninggal dunia di RSUD Mimika karena Covid-19 adalah tidak benar alias hoax.
Juru Bicara Covid-19 Mimika Reynold Ubra menyampaikan, kepastian itu diperoleh dari hasil pemeriksaan dokter spesialias di RSUD Mimika terhadap pasien tersebut, senin (23/03/20).
"Saya baru saja konfirmasi direktur RSUD Mimika, berita yang sebagaimana beredar pasien meninggal karena Covid-19 itu hoax atau tidak benar,” kata Reynold Di posko pemantauan virus corona pada wartawan.
Reynold menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Pasien tersebut memiliki infeksi lain, termasuk dilihat dari leukosit atau sel darah putih yang sangat tinggi.
“Kalau orang yang terinfeksi coronavirus, pasti leukopenia atau sel darah putih rendah,” katanya.
Tidak hanya itu, berdasarkan pemeriksaan dokter spesialis paru, dapat dipastikan pasien tidak menunjukkan infeksi saluran pernapasan yang sama disebabkan oleh Coronavirus.
“Itu hubungannya jauh sekali dengan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus,” jelas Reynold.
Ia menambahkan, pasien yang merupakan seorang pendeta dan dikabarkan pernah melakukan perjalanan ke Lembang, Jawa Barat, salah satu daerah terjangkit Covid-19.
“Kami bisa melakukan penyelidikan epidemologi lebih lanjut terkait riwayat perjalanan, tetapi saya pikir itu tidak perlu lagi kalau sudah dinyatakan tidak memiliki gejala,”
Dari informasi yang diperoleh, pasien tersebut memang memiliki riwayat penyakit paru sejak lama. Ia juga tidak melakukan perjalanan ke luar daerah selama beberapa bulan terakhir
Penulis : Dedi Abakai
Juru Bicara Covid-19 Mimika Reynold Ubra menyampaikan, kepastian itu diperoleh dari hasil pemeriksaan dokter spesialias di RSUD Mimika terhadap pasien tersebut, senin (23/03/20).
"Saya baru saja konfirmasi direktur RSUD Mimika, berita yang sebagaimana beredar pasien meninggal karena Covid-19 itu hoax atau tidak benar,” kata Reynold Di posko pemantauan virus corona pada wartawan.
Reynold menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Pasien tersebut memiliki infeksi lain, termasuk dilihat dari leukosit atau sel darah putih yang sangat tinggi.
“Kalau orang yang terinfeksi coronavirus, pasti leukopenia atau sel darah putih rendah,” katanya.
Tidak hanya itu, berdasarkan pemeriksaan dokter spesialis paru, dapat dipastikan pasien tidak menunjukkan infeksi saluran pernapasan yang sama disebabkan oleh Coronavirus.
“Itu hubungannya jauh sekali dengan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus,” jelas Reynold.
Ia menambahkan, pasien yang merupakan seorang pendeta dan dikabarkan pernah melakukan perjalanan ke Lembang, Jawa Barat, salah satu daerah terjangkit Covid-19.
“Kami bisa melakukan penyelidikan epidemologi lebih lanjut terkait riwayat perjalanan, tetapi saya pikir itu tidak perlu lagi kalau sudah dinyatakan tidak memiliki gejala,”
Dari informasi yang diperoleh, pasien tersebut memang memiliki riwayat penyakit paru sejak lama. Ia juga tidak melakukan perjalanan ke luar daerah selama beberapa bulan terakhir
Penulis : Dedi Abakai