Bener Meriah | tren24jam.com - Pemerintah Aceh dan DPRA sangat serius untuk menangani secara berkelanjutan, menyeluruh dan permanen, sampai ditetapkannya kawasan khusus habitat gajah. Saat ini Pemerintah Pusat melalui Kementerian yang terkait dan BKSDA telah memberikan perhatiannya bagi penanganan gajah, secara permanen dengan akan ditetapkannya kawasan habitat gajah.
"Sekarang yang penting bagi kita adalah menangani agar kawanan gajah, agar tidak lagi memasuki pemukiman masyarakat dan merusak tanaman pertanian serta jangan lagi menimbulkan korban jiwa," kata Salihin dalam temu pers (03/02/20) di Kontco Cafe Bener Meriah.
Dalam APBA-P 2020 mendatang, lanjut Salihin, akan di plot anggaran sebesar Rp 900 juta untuk pembuatan barel (parit) gajah. Sepanjang parit tersebut akan ditanami pohon jeruk lemon yang memiliki duri untuk nantinya akan dapat mencegah masuknya kawanan gajah ke pemukiman masyarakat.
Sementara itu, mengenai pembangunan jembatan Enang- Enang, Salihin mengatakan, telah dianggarkan oleh Pemerintah Pusat sebesar Rp 400 milyar dalam APBN dengan perincian untuk tahun 2021 sebesar Rp 40 milyar, tahun 2022 sebesar Rp 120 milyar, serta untuk tahun 2023-2024 sebesar Rp 120 milyar.
Dalam kesempatan temu pers itu
Salihin mengharapkan, agar masyarakat ikut serta mengawasi suatu proses pembangunan di daerah, "Saya akan aktif sebagai penyambung lidah untuk mendorong agar anggaran untuk pembangunan jembatan Enang-Enang dapat terealisir dalam APBN. Kebetulan pak Irmawan dan pak Ruslan M Daud Anggota DPRI di Komisi V ," ujar Salihin yang usianya termuda kedua di DPRA.
Reporter: Andika
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.