“Hidup itu sebenarnya bukan soal menemukan jati diri Anda sendiri, hidup itu membuat diri Anda sendiri.”
Tidak ada jati diri yang hilang karena sejatinya jati diri tetap ada dan melekat dalam diri yang datangnya secara alami, tinggal bagaimana anda membentuk dan menjalaninya.
Perlu diketahui bahwa jati diri manusia terdiri dari tiga aspek, kepribadian, keunikan, dan identitas diri.
Dalam satu pribadi Manusia tentunya telah dibekali ketiga aspek tersebut diatas.
Setiap manusia pasti berbeda, masing-masing memliki ciri khas yang menandakan bahwa itu adalah dirinya. Manusia pada kenyataannya adalah Makhluk Ciptaan Tuhan yang sempurna dari segala ciptaannya yang lain, lalu kenapa ada pernyataan yang mengatakan tak ada Manusia yang sempurna?
Seseorang dinilai dari sifat dan perbuatannya dari setiap apa yang ia lakukan. Bila sikap dan sifatnya baik maka dikatakan bahwa ia memiliki kepribadian yang baik, bagitu juga dengan sebaliknya.
Namun pada kenyataannya yang menilai kepribadian seseorang adalah orang lain bukanlah diri Anda sendiri sedangkan yang lebih mengerti akan diri ini adalah diri Anda sendiri, lalu patutkah penilaian orang lain di jadikan sebagai gambaran diri atau acuan?
Menurut sudut pandang saya, seseorang itu sejak awal dilahirkan adalah sama. Pembentukan ke fase selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Pertumbuhan mulai dari usia balita, anak-anak, remaja adalah tahap dimana lingkungan begitu berperan dalam pembentukan pribadinya, lalu ketika ia sudah masuk dalam kedewasaan maka sebuah kepribadian akan terbentuk karena proses pemahaman dan pemikiran akan hidup semakin berkembang dalam otaknya.
Oleh karena itu segala sesuatu yang diambil oleh Manusia dari segala fase kehidupan maka akan menjadi suatu pertimbangan dalam menggapai suatu tujuan yang menjadi cita-cita.
Dari perlakuan seperti ini lah akan terbentuk jati diri manusia secara tidak disadari yang melekat sampai hembusan nafas terakhir. Perlu disadari bahwa jati diri bukanlah menjadi sebuah tujuan dari kehidupan manusia. Karena jati diri itu terbentuk dari ketidak sadaran manusia seiring dengan berjalannya waktu kehidupannya dalam menggapai semua tujuan hidup yang sudah direncanakan oleh manusia itu sendiri.
Berbeda dengan kepribadian yang pada dasarnya adalah sebuah perilaku manusia yang dipengaruhi oleh lingkungannya dan dilakukan berdasarkan kesenangan diri untuk mendapatkan kepuasan tertentu. Jadi, masihkah kepribadian disamakan dengan jati diri?
Sebelumnya telah kita ketahui bahwa setiap manusia pasti memiliki ciri khas masing-masing yang menandakan bahwa itu adalah dirinya. Manusia kembar pun pasti masih memiliki perbedaan. Dari perbedaan ini akan menimbulkan berbagai macam keunikan yang sangat bervariasi yang tidak akan menimbulkan kebosanan di dunia ini. Nah dari keunikan ini akan membawa kepribadian manusia menjadi manusia yang unik, namun tidak untuk jati diri.
Ketika berbicara masalah identitas diri maka perlu kita ketahui bahwa identitas diri adalah yang menyangkut kualitas "eksistensi" dari subjek, yang berarti bahwa subjek memiliki suatu gaya pribadi yang khas. Oleh karena itu, identitas diri berarti mempertahankan suatu gaya keindividualitasan diri sendiri bukan.
Jadi, tak perlu kamu menemukan jati diri karena telah ada dalam dirimu dengan berbagai aspek tetapi ciptakanlah jati dirimu dengan berbagai aspek yang telah ada dalam dirimu.
Riyand LA
Riyand LA
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.